Jaksa menyatakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) salah sita atas
mobil pada ‘kasus’ Luthfi Hasan Ishaaq (LHI). Jaksa menyatakan mobil
dengan nomor polisi B 544 RFS tidak terkait tindak pidana pencucian uang
yang didakwa pada kasus Luthfi Hasan Ishaq dan Ahmad Fathanah.
"Setelah berkas diserahkan kepada jaksa dan kemudian jaksa melakukan
penelitian kemudian disimpulkan terhadap mobil sitaan yang disita
terkait kasus LHI dan AF, maka mobil Fortuner B 544 MSI (RFS) atas nama
(milik) Ahmad Zaki dikembalikan," kata Juru Bicara KPK, Johan Budi S.P.,
lewat pesan singkat, Sabtu (15/6).
Johan mengaku KPK bakal menyerahkan mobil itu langsung ke Zainudin Paru,
pengacara LHI. Tetapi, menurut sumber di PKS, lembaga antikorupsi itu
enggan mengantarkan kembali kendaraan itu kepada pemiliknya. Menurut
dia, KPK malah meminta kepada Paru mengambil sendiri mobilnya di KPK.
Publik tentu masih ingat hingar bingar dan dramatisasi yang luar biasa
pada saat KPK menyita mobil-mobil di kantor DPP #PKS. Dua kali KPK dengan
congkak melakukan upaya penyitaan. Pertama, mereka datang malam-malam
tanpa permisi, tanpa surat, tanpa identitas. Ketika petugas keamanan
(Satpam) DPP PKS menanyakan identitas petugas KPK, malah dengan pongah
mereka sesumbar, “Gedung ini pun (DPP PKS) bisa kami sita!”. Mereka
gagal menyita malam itu.
Beberapa hari kemudian KPK datang ke kantor DPP PKS melakukan penyitaan
mobil. Namun ternyata mereka tidak sendirian, KPK membawa ‘pasukan’
brimob layaknya mau menyerbu markas musuh.
Namun sekarang, ketika terbukti KPK salah sita, KPK pun hanya menyuruh pengacara LHI untuk mengambil mobil salah sita tersebut.
"Waktu ngambil blagunya ampun...giliran salah gak minta maaf...katanya
BERANI JUJUR HEBAT....," begitu ungkap Fahri Hamzah lewat akun
twitternya.
Setelah episode salah sita ini, mungkin ke depan juga akan ada episode
salah tangkap LHI. Atau salah dakwa, dari dakwaan tangkap tangan
penyuapan (yang kemudian terbukti salah), dirubah jadi dakwaan pencucian
uang (TPPU), dan mungkin akan dirubah lagi dengan dakwaan urusan
wanita. Pokoknya PKS kudu salah. Komisi Pesanan Kah??
Sekali lagi¸ BERANI JUJUR itu BERAAAATTTTT....
@pkspiyunganSumbernya dari JB sendiri tapi lewat sms. Tanyakan saja ke JB kenapa KPK gak nyiarin lewat media. Atau tanya ke wartawan media (mainstream) kenapa ko' gak ada beritanya, biasanya mereka lihai memburu berita, termasuk berita2 murahan mereka begitu jeli.(Nurhadi Prasojo)
Follow us: @budikamila on Twitter | budi kamila on Facebook
ConversionConversion EmoticonEmoticon